Augi Sekatia (tengah) bersama Dekan FT dan para penguji
Semarang, dtap.undip.ac.id,- Fakultas Teknik Universitas Diponegoro kembali gelar Ujian Doktor secara Hybrid (offline- online) pada Kamis (16/12) di Ruang Theater lantai 4. Bagi Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan (PDIAP) pelaksanaan model ujian tersebut tentu menjadi yang pertama, setelah kebijakan terkait pencegahan pandemi Covid-19 diberlakukan (semester gasal 2021/2022-red).
Augi Sekatia, Praktisi Arsitektur yang merupakan Kandidat Doktor Angkatan Tahun 2016 PDIAP FT Undip secara apik memaparkan hasil penelitian disertasinya di hadapan para penguji secara langsung (offline) dan juga dengan media Zoom Meeting (online). Penelitian yang berjudul “Performa Kenyamanan Termal pada Bangunan dengan Ventilasi Bawah di Iklim Tropis Lembab” adalah penelitian tentang ventilasi alami, yang merupakan metode pendinginan pasif dan diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam konservasi energi. Ventilasi alami dapat membantu mengurangi pemakaian listrik dan juga tentunya dapat meningkatkan kenyamanan termal dalam bangunan, paparnya.
Bangunan objek merupakan dua bangunan gereja yang memiliki ventilasi bawah bangunan yakni Gereja Katedral Bogor dengan ketinggian ventilasi bawah sebesar 70 cm dari lantai dan Gereja Katedral Semarang dengan ventilasi bawah setinggi 40 cm dari lantai. Penelitian juga menemukan model regresi kenyamanan termal serta persamaan polynomial untuk hubungan pergerakan udara dan kecepatan angin serta pergerakan udara dan selisih ketinggian titik ukur dengan ketinggian lubang ventilasi, lanjut Augi.
Dengan kesimpulan dari penelitian ini adalah perletakan ventilasi bawah bangunan mempengaruhi arah aliran udara, nilai dari pergerakan udara dan penyebarannya sehingga pada titik tertentu (letak pengguna beraktifitas) akan terasa memiliki pergerakan udara yang lebih besar saat letak ventilasi bawah lebih rendah, tutupnya.
Sumbangsih penelitian Augi (biasa disapa) juga diapresiasi mendalam oleh Dekan Fakultas Teknik Undip, Prof Agung Wibowo yang hadir sebagai Ketua Sidang, apalagi saat ini Augi Sekatia masih relatif sangat muda untuk seseorang yang bergelar doktor. Prof Jefrey I. Kindangen dari Universitas Sam Ratulangi, Manado yang hadir secara virtual juga memberikan apresiasi positif pada promovenda atas penguasaan tema disertasi dan juga program CFD secara sangat baik. Hadir juga Prof Gagoek Hardiman (secara virtual), Prof Atik Suprapti (Kaprodi PDIAP), Prof. Erni Setyowati (Promotor), Prof. Wahyu Setiabudi dan juga Dr. Ir. R. Siti Rukayah dengan hasil yudisium, Augi Sekatia dinyatakan Lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 dan menjadi doktor ke- 70 PDIAP FT Undip.