Semarang, dtap.undip.ac.id,- Pandemi bukanlah halangan untuk menyelesaikan kajian ilmiah, riset dan studi. Setidaknya hal ihwal akademik itulah yang dilakukan Imam Santoso, dosen arsitektur Universitas Merdeka Malang, yang memperdalam studinya di Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan Undip Semarang. Dosen dan Peneliti tersebut, benar-benar larut dalam situasi pandemi Covid-19 yang justru membentuk semangat mempertahankan riset disertasi berjudul “Tandha, Sebagai Basis Transformasi dari Sakral ke Profan pada Alun-alun Surakarta”.
Keraton Surakarta (secara khusus) seakan tidak ada habisnya untuk diteliti, bahkan semakin digali sebagai kajian ilmiah, maka semakin mengalir pula khazanah keilmuan yang didapat. Sebagian dari itu tentunya, hasil riset disertasi Imam Santoso, yang mengeksplor Alun-alun Surakarta sebagai ruang publik menjadi kajian ilmiah yang sangat menarik. Pengetahuan tentang transformasi dalam arsitektur yang telah berkembang hingga saat ini masih bersifat perubahan bentuk ruang kasat mata. Kajian-kajian belum mampu menjelaskan proses perubahan keruangan sakral ke profan yang penyebabnya sesuatu yang intangible.
Hasil temuan penelitian ini adalah teori keruangan ‘tandha’ sebagai basis transformasi keruangan sakral ke profan yang dibangun melalui tiga kategori konsep: ajeg, pangayoman dan pelipuran. Melalui teori tersebut, diharapkan menjadi kontribusi pengetahuan teori lokal berbasis transformasi, khususnya keruangan yang bersifat intangible pada rumpun ilmu arsitektur.
Kerja keras dari riset Imam (biasa dipanggil) terbayar sudah, melalui Ujian Akhir Doktor yang dilakukan oleh Pengelola Prodi S3 Ilmu Arsitektur dan Perkotaan (21/6), Imam resmi menyandang Gelar Doktor (Arsitektur) dengan IPK 3,83. Di bawah bimbingan Prof. Bambang Setioko (Promotor), Dr. Edward Endrianto Pandelaki (Co-Promotor), Prof. Atik Suprapti (Kaprodi/Co-Promotor) dan Para Penguji (Prof. Nurdien HK, Dr. Agung Budi Sarjono, Prof. Yulianto Sumalyo) suasana ujian menjadi suasana yang sangat mengharukan, karena dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Dengan keberhasilan Imam ini, maka PDIAP telah mengorbitkan puluhan doktor pada keilmuan arsitektur dan perkotaan, dan diharapkan akan senantiasa berkembang dan bermanfaat khususnya pada instansi masing-masing.