Hermawan telah berhasil mempertahankan naskah disertasinya yang berjudul Komparasi Model Matematis Kenyamanan Termal Pasif-Adaptif Rumah Tinggal Daerah Tropis Lembab antara Gunung dan Pantai, pada sidang tertutup promosi doktor yang dilakukan secara daring pada hari Senin tanggal 22 Juni 2020 pada Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan UNDIP. Walaupun dalam suasana pandemi Covid-19, dengan protokol sidang yang telah ditetapkan oleh Universitas Diponegoro, pria kelahiran Kabupaten Batang ini mampu menjelaskan dengan lancar terkait temuan penelitiannya dibawah bimbingan Dr. Ir. Eddy Prianto, CES., DEA., selaku promotor dan Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, MT., selaku promotor. Kepala keluarga kelahiran tanggal 21 Agustus 1976 ini telah merintis penelitiannya semenjak proposal disertasi hingga sidang tertutup dengan lokus yang terletak di Kabupaten Demak dan Kabupaten Wonosobo. Tujuan penelitiannya adalah membangun model matematis kenyamanan termal pasif-adaptif pada daerah tropis lembab antara gunung dan pantai. Didepan tim penguji yang dipimpin langsung oleh Dr. Ir. Atiek Suprapti, MT., beliau mampu dengan lugas menjelaskan paradigma penelitian yang digunakan dalam metode kuantitatif dengan analisa penelitian menggunakan regresi linier dalam rangka membangun model matematisnya. Obyek penelitiannya adalah empat jenis rumah tinggal pada lokasi gunung dan pantai. Pria yang sehari-harinya bertugas sebagai Dosen pada Program Studi Arsitektur Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo, telah mampu mempertahankan argumennya di depan para penguji internal, Prof. Dr. Wahyu Setiabudi, MS., dan Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, MT., terkait dengan model kenyamanan termal pasif-adaptif yang ditemukan. Model ini merupakan hubungan antara Thermal Sensation Vote (TSV) dan selisih suhu permukaan dinding (ΔT) yang menghasilkan koefisien sebesar 0,065 untuk rumah batu ekspos gunung, 0,152 untuk rumah kayu gunung, 0,054 untuk rumah bata ekspos pantai dan 0,288 untuk rumah kayu pantai. Dihadapan penguji eksternal, Prof. Dr. Ir. Jefrey I. Kindangen, DEA., yang diundang langsung dari Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manando, Hermawan juga berhasil mempertahankan argumennya terkait dengan konsep penggabungan arsitektur dan kenyamanan termal berdasarkan kenyamanan termal pasif-adaptif sebagai wujud dari novelty penelitiannya. Setelah melalui perjuangan panjang dan berliku, pria yang telah memiliki istri bernama Hari Murni Setiyawati dengan dua anak ini, Nabila dan Syabil, telah berhasil menjadi lulusan doktor ke-51 pada Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan UNDIP dengan predikat cumlaude.

Walaupun pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNSIQ, Kepala LP3M-PB UNSIQ, saat tulisan ini diturunkan beliau sedang menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSIQ. Disela-sela kesibukannya, beliau masih mampu menelurkan karya ilmiah yang telah dipaparkan pada kegiatan seminar nasional maupun internasional. Salah satu karya terbaiknya, artikel ilmiah yang berjudul the Thermal Condition and Comfort Temperature of Traditional Residential Houses Located in Mountainous Tropical Areas: an Adaptive Field Study Approach, telah diterbitkan pada jurnal IJASEIT yang terindeks Scopus (Q2). Selama perkuliahan pada Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan UNDIP, beliau juga berhasil memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang berjudul Desain Rumah Tinggal Nyaman di Daerah Dingin dengan Material Batu.