Photo bersama Peserta ICSADU 2017

Semarang, dtap.undip.ac.id,- Resiliency (Ketahanan) mengenai urbanisme dan arsitektur telah menjadi isu yang aktual di abad 21. Ide ketahanan dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu sistem, komunitas, atau masyarakat terkena bahaya untuk menolak, menyerap, beradaptasi dan sembuh dari efek bahaya pada waktu yang tepat dan efisien (UNISDR, 2011).

Lebih dari separuh penduduk dunia tinggal di wilayah perkotaan, dampak degradasi lingkungan dari perubahan iklim dan juga gangguan dari kehidupan normal tentu tidak dapat dihindari. Hal-hal itulah yang menuntut terciptanya inovasi desain yang solutip agar kota lebih siap ditinggali.

Beberapa komunitas telah meluncurkan inovasi desain sebagai solusi yang memperhatikan lingkungan. Gagasan dan ide-ide juga muncul melalui kerjasama penelitian maupun forum-forum diskusi ilmiah. Salah satu ide itu juga digelar oleh Departemen Arsitektur melalui konferensi seminar “The International Conference on Sustainability in Architectural Desain and Urbanism (ICSADU 2017) pada Kamis-Jumat (9-10/8) di Hotel Aston kawasan Kota Lama, Semarang.

Selain sebagai wadah forum diskusi internasional, karya-karya yang dipresentasikan  akan dipublikasikan dalam jurnal prosiding terindek scopus. Hadir sebagai Keynote Speakers Prof Yoshida Tomohiko (Ritsumeikan University, Jepang), Prof Kim Sae-Hoon (Seoul National University, Korea), Prof Tana Chirapiwat (Silpakorn University, Thailand) dan juga Prof Gagoek Hardiman (Universitas Diponegoro, Semarang-Indonesia).